Tahapan
Dari Logika
Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme (bahasa
Latin: logica scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan)
yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur.[1]
Ilmu di sini mengacu pada kemampuan rasional
untuk mengetahui dan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk
mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan. Kata logis yang dipergunakan tersebut
bisa juga diartikan dengan masuk akal.
Logika sebagai ilmu pengetahuan
Logika merupakan sebuah ilmu pengetahuan di
mana objek materialnya adalah berpikir (khususnya penalaran/proses penalaran)
dan objek formal logika adalah berpikir/penalaran yang ditinjau dari segi
ketepatannya
Dasar-dasar Logika
Konsep bentuk logis adalah inti dari logika. Konsep itu menyatakan bahwa kesahihan (validitas) sebuah argumen ditentukan oleh bentuk logisnya, bukan oleh isinya. Dalam hal ini logika menjadi alat untuk menganalisis argumen, yakni hubungan antara kesimpulan dan bukti atau bukti-bukti yang diberikan (premis). Logika silogistik tradisional Aristoteles dan logika simbolik modern adalah contoh-contoh dari logika formal.Dasar penalaran dalam logika ada dua, yakni deduktif dan induktif.
Penalaran deduktif
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pembuktian melalui deduksi
Penalaran deduktif, kadang
disebut logika deduktif, adalah penalaran yang membangun atau mengevaluasi
argumen deduktif. Argumen dinyatakan deduktif jika kebenaran dari kesimpulan
ditarik atau merupakan konsekuensi logis dari premis-premisnya. Argumen
deduktif dinyatakan valid atau tidak valid, bukan benar atau salah. Sebuah
argumen deduktif dinyatakan valid jika dan hanya jika kesimpulannya merupakan
konsekuensi logis dari premis-premisnya.Contoh argumen deduktif:
- Setiap mamalia punya sebuah jantung
- Semua kuda adalah mamalia
- ∴ Setiap kuda punya sebuah jantung
Penalaran induktif
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pembuktian melalui induksi
Penalaran induktif, kadang
disebut logika induktif, adalah penalaran yang berangkat dari serangkaian
fakta-fakta khusus untuk mencapai kesimpulan umum.Contoh argumen induktif:
- Kuda Sumba punya sebuah jantung
- Kuda Australia punya sebuah jantung
- Kuda Amerika punya sebuah jantung
- Kuda Inggris punya sebuah jantung
- ∴ Setiap kuda punya sebuah jantung
Deduktif
|
Induktif
|
Jika semua premis benar maka kesimpulan
pasti benar.
|
Jika premis benar, kesimpulan mungkin
benar, tetapi tak pasti benar.
|
Semua informasi atau fakta pada kesimpulan
sudah ada, sekurangnya secara implisit, dalam premis.
|
Kesimpulan memuat informasi yang tak ada,
bahkan secara implisit, dalam premis.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar